Ringkasan
Sirah Rasulullah S.A.W
Segala puji
bagi Allah SWT pencipta langit dan bumi, pencipta cahaya dan kegelapan, yang
mengumpulkan para makhluk di hari perhitungan, hari kemenangan bagi orang yang
berbuat baik dan kesengsaraan bagi ahli maksiat. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan
yang berhak disembah dengan benar selain Allah tiada sekutu baginya, dengan
persaksian yang bisa membawa kepada kebahagiaan di hari kiamat. Semoga shalawat
dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW pemimpin para nabi dan
rasul, keluarga dan para sahabatnya yang mulia.
Amma ba’du,
ini adalah ringkasan dari sejarah Rasulullah Muhammad SAW yang penting untuk
diketahui oleh setiap muslim. Harapan kami, semoga ia bermanfaat untuk para
pembaca.
Nasab
Rasulullah SAW
Beliau
adalah Abu al-Qasim Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin
Abdimanaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr
bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaima bin Mudrikah bin Ilyas bin bin
Mudhar bin Nizar bin Maad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin
Tayrah bin Ya’rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim “Kekasih
Allah” (alaihima as-salam) bin Tarih atau Azar bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin
Falikh bin Aybir bin Syalikh bin bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh (alaihis salam)
bin Lamk bin Mutusyalkh bin Akhnukh –yaitu Nabi Idris keturunan Nabi Adam yang
pertama menjadi nabi dan yang menulis dengan pena– bin Yarda bin Mahlil bin
Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam alaihissalam.
Nasab ini
disebutkan oleh Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani di salah satu
riwayatnya. Nasab Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan
setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Yang dimaksud Quraisy adalah putra
Fihr bin Malik atau an-Nadhr bin Kinanah.
Ibu
Rasulullah SAW.
Ibunya
adalah Aminah binti Wahb bin Abdimanaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin
Ka’ab bin Luay bin Ghalib.
Kelahiran
Rasulullah saw.
Beliau
dilahirkan di Mekah pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua, hari
Senin. Sebagian ulama mengatakan bahwa beliau dilahirkan setelah tiga puluh
tahun dari tahun gajah. Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun dari
tahun gajah. Pendapat yang benar adalah pada tahun gajah.
Kematian
Ayah, Ibu, dan Datuknya
Ayahnya
meninggal dunia ketika ia berusia dua puluh lapan bulan. Menurut sebahagian
ulama usianya tujuh bulan ketika ayahnya meninggal. Ada lagi yang berpendapat
bahwa ayahnya meninggal di perkampungan an-Nabighah ketika ia masih janin. Dan
dikatakan pula bahwa ayahnya wafat di daerah Abwa yang terletak antara Makkah
dan Madinah.
Abu Abdillah
Zubair bin Bakkar az-Zubairi berkata: Abdullah bin Abdul Mutthalib wafat di
Madinah ketika Muhammad berusia dua bulan.
Sedangkan
ibunya meninggal dunia ketika ia berusia empat tahun. Sementara datukya
meninggal dunia ketika usia Muhammad lapan tahun. Dikatakan pula bahawa ibunya
wafat ketika ia berusia enam tahun.
Penyusuan
Muhammad Rasulullah SAW
Nabi
Muhammmad SAW disusui oleh Tsuwaibah budak Abu Lahab bersama dengan penyusuan
Hamzah bin Abdul Mutthalib dan Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi
dengan air susu anaknya yang bernama Masruh. Kemudian Muhammad SAW disusui oleh
Halimah binti Abi Dzuaib as-Sa’diyah.
Nama-nama
Rasulullah SAW
Jubair bin
Mut’im berkata, Rasulullah SAW bersabda:
‘Saya adalah
Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah al-Mahi yang dengan sebabku Allah SWT
menghapus kekufuran, saya adalah al-Hasyir yang mengumpulkan manusia, saya
adalah al-A’qib yang tidak ada nabi lagi setelahku’. (Hadis sahih
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Abu Musa
Abdullah bin Qais berkata: “Rasulullah SAW memberikan dirinya beberapa nama di
antaranya ada yang kami hafal. Beliau mengatakan:
‘Saya
Muhammad, saya Ahmad, saya al-Muqaffi, saya Nabi taubat dan Nabi rahmat.’ Dalam
riwayat lain: ‘dan Nabi peperangan’.” (Hadis sahih diriwayatkan oleh Muslim)
Jabir bin
abdillah berkata, Rasulullah SAW bersabda:
‘Saya Ahmad,
saya Muhammad, saya al-Hasyir (yang mengumpulkan), saya al-Mahi (yang dengan
sebabku Allah SWT menghapus kekefuran), dan pada hari kiamat nanti panji
kemuliaan berada di tanganku. Aku pemimpin para rasul dan pemilik syafaat
mereka.”
Allah SWT
memberikan nama kepadanya di dalam Al-Quran dengan nama Basyir (pembawa kabar
baik), Nadzir (pembawa berita buruk), Rauf (lemah lembut), Rahim (penyayang),
dan Rahmatan lilalamin (pembawa rahmat buat alam semesta).
Masa
kecilnya di Mekah, perjalanannya menuju Syam bersama pakciknya Abu Talib dan
pernikahannya dengan Khadijah.
Muhammad
dalam keadaan yatim piatu diasuh oleh datukya Abdul Mutthalib kemudian oleh
pakciknya Abu Talib.
Allah SWT
mensucikannya dari kotoran-kotoran jahiliyah dan dari semua aib. Allah SWT
menganugerahkan semua sifat-sifat yang baik sehingga Beliau dikenal di kalangan
kaumnya dengan julukan Al-Amin (orang yang jujur) karena amanah, kejujuran dan
kesuciannya.
Ketika
usianya mencapai dua belas tahun ia mengadakan perjalanan ke Syam bersama
pamannya. Ketika sampai di Bushra seorang pendeta bernama Bahira melihatnya. Ia
mengenalnya dengan ciri-ciri yang ada pada Muhammad SAW. Buhaira mendatangi
Muhammad, mengambil tangannya dan berkata: “Inilah tuan untuk semesta alam,
inilah utusan Rabb semesta alam, inilah nabi yang akan diutus untuk semesta
alam.” Buhaira ditanya: “Dari mana kamu tahu hal ini?” Ia berkata: “Sesungguhnya
ketika kalian datang dari Aqabah tidak ada pepohonan dan bebatuan kecuali
semuanya sujud. Dan ini tidak dilakukan kecuali kepada nabi. Dan kami
mendapatkan hal ini dari kitab suci kami.” Kemudian ia meminta Abu Talib
untuk kembali bersamanya karena khuatir terhadap kejahatan orang-orang Yahudi
kepadanya.
Kemudian
Muhammad mengadakan perjalanan ke Syam yang kedua kali bersama Maysarah
pembantu Khadijah RA untuk berniaga di pasar kota Bushra sebelum Khadijah
dinikahi oleh Muhammad.
Ketika
Muhammad berusia dua puluh lima tahun, baginda menikahi Khadijah. Dan ketika
usianya empat puluh tahun Allah SWT memilihnya untuk membawa risalah-Nya.
Jibril mendatanginya ketika Muhammad berada di gua Hira yang terletak di sebuah
gunung di Makkah. Semenjak itu jadilah Baginda sebagai Rasullullah. Beliau
berdakwah di Mekah selama tiga belas tahun, menurut pendapat lain
lima belas tahun atau sepuluh tahun, pendapat yang benar adalah tiga
belas tahun.
Rasulullah
SAW solat menghadap Baitul Maqdis selama di Makkah tanpa membelakangi Ka’bah
tetapi menjadikan Ka’bah di depannya. Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW
solat menghadap ke Baitul Maqdis selama tujuh belas atau enam belas bulan.
Hijrah
Rasulullah SAW
Rasulullah
SAW hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar as-Siddiq ra dan budaknya Amir bin
Fuhairah serta seorang penunjuk jalan Abdullah bin al-Uraiqit al-Laitsi yang
masih kafir. Selanjutnya Rasulullah SAW berdakwah di Madinah selama sepuluh
tahun.
Wafatnya
Rasulullah
SAW wafat dalam usia enam puluh tiga tahun. Ada juga pendapat yang
mengatakan Beliau wafat dalam usia enam puluh lima atau enam puluh,
namun pendapat pertama adalah pendapat yang benar.
Rasulullah
SAW wafat pada waktu dhuha hari Isnin dua belas Rabiul Awal. Pendapat lain
mengatakan tanggal dua atau tanggal satu Rabiul Awal.
Beliau
dimakamkan pada malam Rabu. Pendapat lain mengatakan malam Selasa. Sebelum
wafat, Rasullullah SAW menderita sakit selama dua belas atau empat belas hari.
Rasulullah
SAW dimandikan oleh Ali bin Abi Talib, pakciknya Abbas, al-Fadhl bin Abbas,
Qutsam bin Abbas, Usamah bin Zaid dan Syuqran serta dihadiri pula oleh Aus bin
Khaula al-Anshari.
Beliau
dikafani dengan tiga lapis kain putih yang dibuat di Sahul –sebuah negeri di Yaman
— tanpa gamis dan serban. Kemudian kaum muslimin mensolatinya sendiri-sendiri
tanpa jamaah.
Jasad
Rasulullah SAW diletakkan di atas sehelai kain merah yang dipakainya untuk
selimut lalu dimasukkan ke dalam kubur oleh Abbas, Ali, al-Fadhl, Qutsam dan Syuqran
kemudian ditutup dengan sembilan batu.
Rasulullah
SAW dimakamkan di tempat Beliau wafat yaitu sekitar tempat tidurnya di kamar
Aisyah ra dan di tempat itu pula dimakamkan Abu Bakar ra dan Umar ra.
Putra-putri
Rasulullah SAW
Rasulullah
SAW memilik tiga orang putra yaitu:
1. Al-Qasim,
dilahirkan di Makkah sebelum Muhammad diangkat menjadi Nabi. Al-Qasim meninggal
di Mekah pada usia dua tahun. Namun menurut Qatadah, Al-Qasim meninggal ketika
ia sudah boleh berjalan.
2. Abdullah,
dinamakan juga dengan at-Thayyib (yang baik) dan at-Thahir (yang suci) karena
ia dilahirkan sesudah Islam. Ada pendapat yang mengatakan bahwa at-Thayyib dan
at-Thahir ini adalah putra Rasulullah SAW yang lain, namun pendapat pertama
adalah yang benar.
3. Ibrahim,
dilahirkan dan wafat di Madinah tahun sepuluh hijriah pada usia tujuh belas
atau lapan belas bulan. Ada pendapat yang mengatakan Rasulullah SAW memiliki
putra lain yang bernama Abdul Uzza tapi pendapat ini sangat lemah karena Allah
SWT telah mensucikan dan melindungi Nabi SAW dari hal demikian (penamaan anak
Abdul Uzza yang berarti hamba Uzza nama salah satu berhala Quraisy-pentj.)
Putri-putri
Rasulullah SAW
1. Zainab,
menikah dengan Abu Al-Ash bin Rabi’ bin Abdul Uzza bin Abdul Syams sepupu
Zainab, karena ibunya adalah Hala binti Khuwailid (saudara dari Khadijah binti
Khuwailid). Zainab mempunyai anak bernama Ali yang meninggal waktu kecil dan
Umamah yang digendong oleh Nabi SAW waktu solat dan setelah dewasa menikah
dengan Ali bin Abi Talib setelah Fatimah wafat.
2. Fatimah,
menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan tersebut Fatimah melahirkan
Hasan, Husain, Muhassin yang meninggal waktu kecil, Ummu Kultsum yang menikah
dengan Umar bin Khattab, dan Zainab yang menikah dengan Abdullah bin Ja’far bin
Abi Thalib.
3. Ruqayyah,
menikah dengan Ustman bin Affan. Meninggal di pangkuan Ustman. Ustman lalu
menikahi Ummu Kultsum (adik Ruqayyah) yang juga meninggal di pangkuannya.
Ruqayyah memiliki seorang putra yang bernama Abdullah sehingga Ustman dipanggil
dengan kunyah Abu Abdullah.
Putri-putri
Rasulullah SAW empat orang tanpa ada perbezaan pendapat ulama mengenai hal ini
sedangkan putra-putranya tiga orang berdasarkan pendapat yang benar.
Urutan
putra-putri Rasulullah SAW adalah sebagai berikut: Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah,
Fatimah, Ummu Kultsum, Abdullah, dan Ibrahim yang lahir di Madinah. Semuanya
adalah putra-putri dari Khadijah kecuali Ibrahim yang lahir dari Maria
Al-Qibtiyah dan semuanya meninggal sebelum Muhammad menjadi rasul kecuali
Fatimah yang meninggal enam bulan setelah kematian Rasulullah SAW.
Haji dan
Umrah Rasulullah SAW
Hammam bin
Yahya meriwayatkan dari Qatadah ia berkata: Saya bertanya kepada Anas: “Berapa
kali Nabi SAW melaksanakan haji?” Anas menjawab: “Satu kali dan umrah empat
kali. Pertama ketika dihalangi kaum musyrikin, kedua tahun berikutnya ketika
mengadakan perjanjian (Hudaibiah), ketiga umrahnya dari Ji’ranah setelah
membagikan harta rampasan perang Hunain dan yang keempat umrahnya bersama
haji.” (Hadits Muttafaq alaih)
Kesemuanya
ini setelah hijrah ke Madinah. Adapun haji dan umrah yang dilakukan Nabi SAW
ketika di Makkah tidak diketahui. Dan haji yang dilakukannya adalah haji wada
(perpisahan), yaitu ketika Nabi SAW menyatakan salam perpisahan kepada umatnya
dan berkata: “Mungkin kalian tidak akan melihatku lagi setelah tahun ini.”
Peperangan
Rasulullah SAW
Menurut
pendapat masyhur yang dikatakan Muhammad bin Ishak, Abu Ma’syar, Musa bin Uqbah
dan yang lainnya Rasulullah SAW mengikuti langsung dua puluh lima peperangan.
Dan ada yang mengatakan dua puluh tujuh peperangan. Sedangkan jumlah pengiriman
pasukan dan peperangan yang tidak diikuti Nabi SAW sekitar lima puluhan.
Di antara
dua puluh lima peperangan tersebut yang terjadi pertempuran sebanyak sembilan
kali yaitu di Badar, Uhud, Khandak, Bani Quraizhah, Mushthaliq, Khaibar, Fathu
Makkah, Hunain dan Thaif. Ada yang mengatkan terjadi pertempuran juga di Wadil
Qura, al-Ghaba dan Bani Nadhir.
Sumber: http://suryadhie.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.